Beranda > bahan bacaan > PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN LESSON STUDY

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DALAM KEGIATAN LESSON STUDY


(Makalah disajikan pada Pelatihan Lesson Study untuk Guru SMP Se-Kabupaten Hulu Sungai Utara, tanggal 27 s.d. 31 Mei 2007)
Oleh:
Suhadi, S.Pd., M.Pd.

A. Pendahuluan

Penyelenggaraan proses belajar mengajar (PBM) menuntut guru untuk menguasai isi atau materi bidang studi yang akan diajarkan serta wawasan yang berhubungan dengan materi tersebut. Selain itu guru juga harus memiliki kompetensi pedagogik, sehingga guru dapat memainkan perannya sebagai fasilitator bagi pembelajaran siswanya. Sebagai penyelenggara PBM guru juga harus dapat mengembangkan sikap positif siswa dan dapat merespon ide-ide mereka. Guru harus dapat menerapkan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan khususnya inovasi pembelajaran di kelas sebagaimana yang telah direkomendasikan para pakar pendidikan agar dapat memenuhi tuntutan kurikulum.

Melalui lesson study, guru dapat mengamati pelaksanaan pembelajaran—yang diteliti (research lesson) dan juga dapat mengadopsi pembelajaran sejenis setelah mengamati respon siswa yang tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan cara seperti yang dilaksanakan pada kegiatan lesson study ini. Pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran ini dapat dilakukan melalui pengamatan langsung terhadap pembelajaran yang diteliti maupun melalui laporan tertulis, video, ataupun forum diskusi untuk berbagi pengalaman dengan kolega. Sehingga dengan adanya Lesson study, guru dapat memperbaiki mutu pengajarannya di kelas serta meningkatkan keprofesionalannya.

Melalui Lesson study, guru dapat secara kolaboratif berupaya menterjemahkan tujuan dan standar pendidikan ke alam nyata di kelas. Kolaborasi yang dilakukan bertujuan untuk merancang pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang diharapkan akan mereka kuasai. Dalam kolaborasi ini, guru-guru yang tergabung dalam kelompok lesson study berupaya merancang suatu skenario pembelajaran yang memperhatikan kompetensi dasar, pengembangan kebiasaan berpikir ilmiah, dan strategi pembelajaran yang digunakan sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan tertentu yang terkait dengan materi yang dibelajarkan. Guru-guru dalam kelompok lesson study juga harus membuat perangkat-perangkat lain yang diperlukan dalam pembelajaran seperti LKS, panduan guru (teaching guide), media pembelajaran, instrumen evaluasi pembelajaran.

 

B. Sikap yang Diperlukan Sebelum Memulai Kegiatan Lesson study

Untuk dapat memulai kegiatan lesson study maka di perlukan perubahan dari dalam diri guru sehingga memiliki sikap sebagai berikut:

1.          Semangat introspeksi terhadap apa yang sudah dilakukan selama ini terhadap proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan misalnya dengan mengajukan pertanyaan terhadap diri sendiri dengan pertanyaan seperti:

  • Apakah saya sudah melakukan tugas sebagai guru dengan baik?
  • Apakah pembelajaran yang saya lakukan telah sesuai dengan kompetensi yang diharapkan akan dicapai siswa?
  • Apakah saya telah membuat siswa merasa jenuh dengan pembelajaran saya?
  • Adakah strategi-strategi lain yang lebih baik yang bisa digunakan untuk melaksanakan pembelajaran ini selain strategi yang biasa saya gunakan?
  • Apakah ada alternatif kegiatan belajar lain yang juga cocok untuk pembelajaran ini?
  • Adakah media pembelajaran yang lebih baik yang dapat dipakai untuk pembelajaran ini selain media pembelajaran yang biasa saya gunakan?
  • Mengapa siswa saya tidak termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dari saya?
  • Apakah selama ini saya telah menggunakan instrumen evaluasi yang tepat?
  • Dan lain-lain.

Serangkaian pertanyaan itu yang harus dijawab dengan jujur oleh setiap guru yang ingin terlibat/dilibatkan dalam kegiatan lesson study. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas tentu akan mendorong guru pada proses pencarian cara untuk menyempurnakan kekurangan-kekurangan PBM-nya selama ini.

2.          Keberanian membuka diri untuk dapat menerima saran dari orang lain untuk peningkatan kualitas diri.

3.          Keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri.

4.          Keberanian untuk mau mengakui dan memakai ide orang lain yang baik.

5.          Keberanian memberikan masukan yang jujur dan penuh penghormatan

 

C. Pembuatan Perangkat Pembelajaran

Jika guru yang terlibat dalam kegiatan lesson study sudah memiliki atau menyadari pentingnya sikap-sikap di atas, maka langkah selanjutnya adalah memfokuskan kegiatan lesson study dengan cara menyepakati tema permasalahan dan pembelajaran yang akan diangkat dalam kegiatan. Kemudian kelompok lesson study dapat membuat perencanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Perencanaan pembelajaran ini dituangkan dalam bentuk perangkat pembelajaran dan lembar instrumen observasi pengumpulan data PBM. 

Penyusunan lembar observasi untuk mengumpulkan data PBM merupakan suatu elemen penting lesson study yang didasarkan pada rencana pembelajaran yang disusun. Lembar observasi ini akan memandu pengamat untuk memperhatikan aspek-aspek khusus yang menjadi fokus kegiatan lesson study. Pengumpulan data dari hasil observasi PBM ini biasanya terkait dengan suasana kelas, ketercapaian tujuan pembelajaran, keterlaksanaan langkah-langkah pembelajaran yang telah direncanakan, hambatan-hambatan yang muncul saat PBM berlangsung, antusiasme siswa, dsb.

Perangkat pembelajaran adalah sejumlah bahan, alat, media, petunjuk dan pedoman yang akan digunakan dalam proses pembelajaran atau digunakan pada tahap tindakan (do) dalam kegiatan lesson study. Karena lesson study adalah kegiatan yang direncanakan, dilakukan dan dinilai bersama oleh kelompok, maka perlu disadari betul bahwa keberhasilan dan kegagalan PBM adalah tanggung jawab bersama semua anggota kelompok. Oleh karena itu tujuan utama penyusunan perangkat pembelajaran adalah agar segala sesuatu yang telah direncanakan bersama dapat tercapai.

Pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengembangkan potensi siswa, baik potensi akademik, potensi kepribadian dan potensi sosial ke arah yang lebih baik menuju kedewasaan. Dalam proses ini diperlukan perangkat pembelajaran yang disusun dan dipilih sesuai dengan kompetensi yang akan di kembangkan. Pada dasarnya perangkat pembelajaran lesson study tidak berbeda dengan perangkat pembelajaran yang biasa disiapkan oleh masing-masing guru di sekolah. Namun karena pembelajaran dalam program lesson study dirancang untuk keperluan peningkatan pembelajaran yang inovatif dan melibatkan kelompok guru serta dimungkinkan untuk dijadikan sebagai ajang penelitian tindakan kelas, maka dalam perencanaannya perangkat pembelajaran harus disusun bersama (kelompok guru), secara seksama, sistematis dan terukur. 

Seperti telah disebutkan sebelumnya, pembuatan perangkat pembelajaran dan lembar observasi ini harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh peserta program lesson study. Urun pendapat, berbagi pengalaman, dan diskusi dengan dilandasi komitmen untuk melakukan inovasi dan memperbaiki kualitas pembelajaran mutlak diperlukan.

 

D. Beberapa Dasar Pemikiran Penyusunan Perangkat Pembelajaran dalam Lesson Study

Berikut ini dipaparkan beberapa dasar pemikiran yang harus diperhatikan dalam penyusunan suatu perangkat pembelajaran dalam kegiatan lesson study:

1. Kompetensi dasar yang akan di kembangkan 

Dalam kurikulum KTSP guru dituntut untuk mempunyai kreativitas lebih dalam merancang pembelajaran, agar kompetensi dasar yang telah ditetapkan dapat tercapai. Ada tiga aspek dalam kompetensi dasar untuk siswa SMP yang harus dicapai, yaitu kompetensi akademik meliputi penguasaan konsep dan metode keilmuan, kompetensi pribadi yang menyangkut perkembangan etika dan moral, serta kompetensi sosial. Ketiga kompetensi ini dikembangkan dalam proses pembelajaran, oleh karena itu harus nampak dalam perangkat pembelajaran, mulai dari rencana pembelajaran sampai evaluasi proses pembelajaran.

 

 2. Karakteristik materi pelajaran atau pokok bahasan

Setiap materi pelajaran mempunyai sifat masing masing. Materi IPA akan berbeda dengan matematika, atau bahasa. Matematika dengan sifat materinya yang abstrak memerlukan perangkat pembelajaran yang mampu membuat lebih kongkrit. Sedangkan materi IPA yang umumnya gejalanya dapat diindera , memerlukan perangkat pembelajaran yang membuat anak mampu mengungkap gejala alam yang ada dan menganalisisnya menjadi suatu pengertian atau konsep yang utuh. Perangkat pembelajaran dalam rangka kongkritisasi persoalan maupun dalam rangka konseptualisasi fakta perlu disusun dengan mempertimbangkan kaidah keilmuan masing-masing agar hasil belajar yang akan diperoleh siswa tidak menyimpang dari kaidah keilmuan yang berlaku. Dalam rangka lesson study hendaknya guru mampu memilih dan mengorganisasi materi pelajaran dan mengemasnya sebagai bahan ajar sebagai salah satu perangkat pembelajaran. Dalam hal ini guru hendaknya tahu persis esensi dari materi pelajaran tersebut (materi esensial) agar tidak mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran.

 

 3. Karakteristik subyek didik

Subyek didik dalam proses pembelajaran pada hakekatnya adalah pribadi yang kompleks yang berbeda antara satu dengan lainnya. Walaupun mereka ada dalam kelas yang sama namun kenyataannya dalam banyak hal mereka berbeda. Variabel subyek didik yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah: (1) tingkat perkembangan kognitifnya; (2) gaya belajarnya; (3) lingkungan sosial budayanya; (4) keterampilan motoriknya; (5) dan lain-lain. Seringkali perangkat pembelajaran yang dibuat tidak dapat dipergunakan secara optimal karena saat membuatnya, guru mengabaikan karakteristik subyek didik. Dalam pembelajaran untuk lesson study perubahan perilaku siswa ini menjadi fokus perhatian. Seorang guru model dalam tahap refleksi (see) sesudah pembelajaran akan menguraikan/menyampaikan tentang semua kondisi yang dia ciptakan untuk membelajarkan siswa., sesuai dengan program pengembangan yang di rencanakan. Hal ini sangat penting karena refleksi para observer tidak di tujukan kepada penampilan guru (subyektif), tetapi lebih tertuju pada cara guru mengelola kegiatan pembelajaran dan aktifitas belajar siswa (obyektif).

 

4. Pemilihan model pembelajaran

Setiap model pembelajaran yang dipilih dalam perencanaan pembelajaran mencerminkan urutan pembelajaran yang terjadi . Urutan pembelajaran model deduktif misalnya akan berbeda dengan urutan pembelajaran model induktif, model kooperatif, atau model pembelajaran langsung. Demikian juga dengan model- model pembelajaran yang lain. Pilihan model pembelajaran ini akan mewarnai penyusunan perangkat pembelajaran, terutama dalam penyusunan skenario pembelajaran dan penyusunan lembar kegiatan siswa. Dalam pelaksanaan lesson study penetapan model pembelajaran, terutama yang inovatif diharapkan mampu mengubah paradigma pembelajaran dari pola pembelajaran yang terpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan murid, baik dalam mengekplorasi gejala, memecahkan masalah maupun dalam proses pembangunan konsep, ecara kooperatif di dalam kelompok, maupun secara individu.

 

5. Karakteristik lingkungan sekitar sekolah

Lingkungan sekolah sebenarnya sangat potensial sebagai sumber belajar. Banyak hal yang dapat dipelajari siswa dari lingkungannya, baik yang terkait dengan matematika, bahasa, IPA maupun mata pelajaran lainnya. Kemampuan anak mengekplorasi lingkungan merupakan bekal penting untuk dapat memecahkan masalah yang timbul di masyarakat, terutama jika kita memilih pendekatan Contextstual Teaching Learning ( CTL). Pengembangan kecakapan hidup bagi siswa SMP dapat dimulai dari lingkungan sekolah.. Perangkat pembelajaran yang memungkinkan anak belajar di luar kelas mempunyai karakteristik yang agak berbeda dengan perangkat pembelajaran di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran di luar kelas siswa lebih leluasa mengekpresikan dirinya, sehingga perangkat evaluasi pembelajaran terutama evaluasi afektif lebih mudah untuk diimplementasikan. .

 

6. Alokasi Waktu

Alokasi waktu yang tersedia untuk kegiatan lesson study juga penting untuk diperhatikan dalam perencanaan yang dituangkan dalam perangkat pembelajaran agar pelaksanaan lesson study benar-benar efektif dan tidak berakibat sebaliknya. Perlu diingat bahwa bgaimanapun waktu merupakan salah satu faktor pembatas utama dalam PBM.

 

E. Perangkat Pembelajaran yang Disusun

Perangkat pembelajaran yang disusun dalam tahap perencanaan (plan) suatu kegiatan lesson study meliputi:

1. Rencana Pembelajaran

Adapun komponen rencana pembelajaran adalah:

  1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar, dalam hal ini kita harus memilih dari kurikulum
  2. Pokok bahasan, dipilih dari kurikulum
  3. Indikator, disusun sendiri oleh kelompok guru dan dijabarkan dari standar kompetensi.
  4. Model Pembelajaran, dipilih sesuai penekanan kompetensi dan materi.
  5. Skenario pembelajaran, berisi urutan aktivitas pembelajaran siswa dan mencerminkan pilihan model Pembelajaran.
  6. Urutan Metode Pembelajaran, disesuaikan dengan aktivitas siswa dan model pembelajaran.
  7. Media pembelajaran, dipilih dan di urutkan sesuai skenario pembelajaran.
  8. Instrumen evaluasi meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik

 

2. Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Berisi langkah- langkah kegiatan belajar siswa. LKS yang di susun dapat bersifat panduan tertutup yang dapat dikerjakan siswa, sesuai dengan tuntunan yang ada, atau dapat juga LKS yang bersifat semi terbuka. LKS model ini memberi peluang bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya, walaupun masih ada peranan guru dalam memberikan arahan. LKS dapat juga berupa modul pembelajaran. LKS model apapun yang di susun harus mampu memberikan panduan agar siswa dapat belajar dengan benar, baik dari segi proses keilmuan maupun dalam memperoleh konsep.

 

3. Teaching Guide (Panduan Guru )

Dalam Lesson study perencanaan dibuat oleh kelompok guru, namun pelaksanaannya tetap di lakukan oleh seorang guru. Agar apa yang di rencanakan sesuai dengan yang dilaksanakan, maka perlu adanya pedoman/petunjuk guru. Panduan guru ini biasanya berisi bagaimana guru harus mengorganisasi siswa, mengunakan LKS, memimpin diskusi sampai bagaimana guru harus mengevaluasi.

 

4. Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang dipergunakan dalam proses pembelajaran dapat berupa perangkat lunak seperti : lembar transparansi, gambar, CD maupun perangkat keras seperti : OHP, LCD, VCD Player, piranti demonstrasi ataupun piranti ekperimen.

 

Lesson study melibatkan banyak orang, dalam kaitannya dengan manajemen waktu dan media pembelajaran, maka guru harus benar- benar melakukan uji waktu sebelum tampil, apalagi jika menggunakan perangkat untuk demonstrasi atau eksperimen.”

 

5. Instrumen Evaluasi

Instrumen evaluasi meliputi :

  1. Evaluasi kognitif untuk melihat daya serap anak terhadap materi yang di pelajari
  2. Evaluasi afektif untuk melihat perubahan perilaku, etika, nilai- nilai (value) pada siswa
  3. Evaluasi psikomotorik untuk mengetahui keterampilan siswa dalam melakukan pekerjaan.

Instrumen ini disusun baik dalam bentuk instrumen test maupun non test

  

F. Bahan Rujukan:

Hidayati, S., Listyani. E. & Warsono. 2006. Penyusunan Perangkat Pembelajaran Lesson Study. Makalah disajikan dalam Pelatihan Lesson StudyBagi Guru Berprestasi dan Pengurus MGMP MIPA Seluruh Indonesia, PPPG Kesenian Yogyakarta, tanggal 26 Nopember – 10 Desember.

 

Richardson, J. 2007. Lesson Study, Teacher Learn How To Improve Instruction. National Staf Depelovment Council.  (Online). http://www.nsdc.org di akses 23 Mei 2008).

 

Sukirman. 2006. Peningkatan Keprofesionalan Guru Melalui Lesson Study. Makalah disajikan dalam Pelatihan Lesson StudyBagi Guru Berprestasi dan Pengurus MGMP MIPA Seluruh Indonesia, PPPG Kesenian Yogyakarta, tanggal 26 Nopember – 10 Desember 2006.

  1. Juni 11, 2008 pukul 1:33 am

    artikel yang bagus bpak…
    saya link di web saya..

    Thanks
    Baskoro adi prayito
    Baskoroadiprayitno@yahoo.com
    http://www.baskoro1.blogspot.com

    ================
    to Baskoro Adi Prayitno
    Silakan Pak. Dengan senang hati

  2. Juni 15, 2008 pukul 8:29 am

    Mas bagus isi makalahnya, saya mohon izin copy ke blog saya, di wijayalabs.wordpress.com

  3. ratna titisari
    Juli 21, 2008 pukul 8:07 am

    saya sekarang sedang menyusun penelitian tugas akhir terkait dengan lesson study,tapi masih bingung dengan metodeloginya. saya memohon bantuan ato usulannya terkait hal tersebut.
    terima kasih

  4. November 12, 2008 pukul 10:30 pm

    artikel yang sangat bagus sekali, saya sangat membutuhkan artikel ini. makasih pak

  5. fika
    November 13, 2008 pukul 10:37 am

    SAYA MAHASISWI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEMESTER 7
    lagi bingung cri judul skripsi,,,
    mohon masukkannya,,,
    saya tertarik dengan startegy based student’s request,,,hanya saja masih kurang mengerti karena kurang ref

  6. Diah karuniawati
    November 30, 2008 pukul 12:01 pm

    saya seorang guru sedang mencoba membuat PTK untuk meningkatkan minat siswa agar dapat mengkontruksi sendiri pengetahuannya tapi saya butuh instrumen untuk mengukur ranah afektif dan psikomotoriknya, dapatkah anda membantu saya. artikel bapak bagus saya gunakan sebagai pedoman dalam menyusun PTK saya. saya berharap dapat masukan lebih banyak lagi daro bapak. terimakasih

  7. Desember 2, 2008 pukul 12:39 pm

    SAYA SEORANG MAHASISWI PENDIDIKAN BIOLOGI & Allhammdullilah 5 bulan yang lalu diWISUDA,4 bulan Sekarang saya sudah dapat tempat tuk mengamalkan ilmu+pengetahuan yg saya miliki,tp setelah saya terjun dilapangan ternyata dunia kuliah dan kerja sangat berbeda sekali sehingga terjadi konflik batin dalam diri saya yang mengakibatkan menurunnya motivasi diri dlm mentransfer ilmu yg berimbas pada peserta didik,selama ini saya mencari artikel dan sejenisnya yang dapat membantu saya dalam meningkatkan motivasi belajar.THANKS……………..PAK
    Artikel yang TOP BGT + Ok !!!!!!!!!!!!!!!!!!!

  8. Desember 13, 2008 pukul 7:11 am

    Dari makalah dapat dijadikan bahan pembaca untuk menambah pengetahuan dan literatur. moga-moga makalah ini disajikan tidak hanya secara teori tetapi juga dengan unjuk kerja, itu yang penting. harapan kedepan guru-guru di kabupaten hulu sungai utara, minimal sudah mengenal dan sudah mempelajari tentang makhluk yang bernama lesson study di KKG/MGMP, dan maksimalnya mereka sudah melaksanakan di sekolah-sekolah.
    selamat berjuang!

    =====================
    to bu ella

    senang ada orang LPMP banjarbaru yang mau baca blog ini. Bukan karena kesasar kan bu?
    Waktu pelatihan itu, kami mengupayakan praktik 75% teori 25%. Walaupun sekarang terhenti. Mudah-mudahan nanti bisa dilanjutkan lagi.

  9. Februari 4, 2009 pukul 8:59 am

    Alhamdulillah,
    Jika rata-rata guru SMP kayak pak Suhadi rasanya tidak sulit untuk mengejar ketinggalan dari negara lain. tulisan bapak ini bagus. mohon ijin saya mengambil manfaat dari sini. semoga ikhlas jadi amal jariah. amin.

    teruslah berkarya, saya belajar dari bapak
    salam,
    M. Ashuri
    Lampung

  10. Februari 14, 2009 pukul 8:08 am

    Salam kenal Bapak Suhadi, Senang sekali saya bisa kenal dengan teman seprofesi yang berada di luar daerah. saya ini juga guru IPA Biologi SMP yang ada di Provinsi NTB kota mataram . mudah-mudahan melalui hubungan ini kaita bisa saling membantu dan saling mengisi.

  11. Maret 15, 2009 pukul 12:18 pm

    saya guru perlu baca artikel yang sesuai dgn bidang yang saya geluti pak,semoga …..artikelnya terus bermunculan.

  12. Maret 20, 2009 pukul 9:55 am

    Ass.wr.wb.
    Pak artikelnya saya ‘unduh’. thanks.

    ==============
    @ eni t.
    silakan Bu

  13. April 3, 2009 pukul 9:27 pm

    artikel yang bagus, makasih Pak,nambah wawasan untuk bersama-sama mencedaskan anak bangsa

  14. Mei 5, 2009 pukul 8:28 am

    Artikel sip memang saya lagi membutuhkan, mohon siijinkan link di web saya. Thanks bgt

  15. Gracea
    Mei 25, 2009 pukul 3:35 am

    Saya mohon izinnya atas artikel ini untuk saya pakai dalam tugas akhir saya dengan menyertakan nama bapak sebagai referensi dan bahan rujukan dalam tugas akhir saya. Terima kasih

    ==============
    @ gracea
    silakan…… 🙂

  16. dany sentiawati
    September 4, 2009 pukul 7:36 am

    Mohon izin Bapak atas artikelnya untuk bahan referensi saya dalam pembelajaran.

  17. Nori Agustini
    Desember 1, 2009 pukul 11:15 am

    thanks for your articels

  18. dionosura
    Desember 3, 2009 pukul 7:36 pm

    Pak mhn makalah ini saya pakai sbg acuan penyampaian seminar dg menyebutkan sumber dari bapak. Makasih ya!

  19. honey_vee
    Januari 22, 2010 pukul 7:29 pm

    makasih infonya, kebetulan (InsyaAllah dlm wkt dekat) akan menjadi guru model pembelajaran LS di bjb. perlu dukungan lebih krn bener2 nervous nih…

  20. lidia sambeta
    Maret 2, 2010 pukul 5:51 pm

    trims yah pak aku terbantu dengan artikel utk tesis nanti, izin yah pak untk bahan reverensi

    ============
    @ lidia sambeta

    silakan

  21. navviss
    April 5, 2010 pukul 3:02 pm

    terima kasih atas artikelnya n mohon izin utk download …..

    =======
    @ navviss
    silakan

  22. dini
    April 10, 2010 pukul 7:03 am

    Thanks buat artikelnya ya,pak….

    =========
    @ dini
    sama-sama 😉

  23. herlina
    April 28, 2010 pukul 6:46 pm

    tulisan yang bagus dan bermutu, perlu dikoleksi
    boleh kan…?

  24. siti ummu kultsum
    September 17, 2010 pukul 12:11 pm

    saya guru matematika, memerlukan bantuan bapak untuk mendapatkan video lesson study yang menampilkan guru model. Terima Kasih

  25. irham
    September 21, 2010 pukul 8:30 pm

    Motivasi yang bagus..jika seorang pendidik dan pengajar melakukannya sesuai dg prosedur dan percaya diri, Indonesia dah lama maju…cuma kenyataannya hampir semua pendidik yang mengajar hanya satu terget yaitu UN/UAN ..akhirya…yang ada SKS…(sistem kejar setoran sekolah)..he..he.. smoga makalahnya banyak di manfaatkan orang…

    =============
    @ irham
    amien.
    Pada prinsipnya, saya sependapat dengan anda.

  26. Isna Farida,S.pd
    September 28, 2010 pukul 5:26 pm

    Salam kenal buat bapak, saya dari SMPN 1 Muara Uya, di ujung utara Kabupaten Tabalong .Artikelnya bagus,pak…mohon ijin pinjam idenya, buat referensi,dan semoga bisa saya coba terapkan pada siswa. terima kasih

    =============
    @ Isna Farida, S.Pd.
    Silakan.
    Semoga bermanfaat.

  27. Sulis
    Oktober 23, 2010 pukul 4:45 pm

    Artikelnya bagus. Mohon ijin dicopy, tks.

    ==============
    @ sulis
    silakan

  28. fitriani
    Oktober 25, 2010 pukul 4:46 pm

    ass… sy mhsiswi pendidikan kimia fkip unlam smstr 5
    sya sdng mmprsiapkan skripsi mskpn baru rncngnnya aj,,,sy tertarik dengan model pembelajaran lesson study…yg sya tau lesson study harus pake tim gmna pak sya mmulainya ktk sy penelitian nanti timnya boleh dg guru pamong y pak..

    ================
    @ fitriani

    Saya kira perlu diluruskan sedikit.
    Kamu menyebut bahwa lesson study merupakan sebuah model pembelajaran. Itu keliru. Lesson study bukan model pembelajaran. Tapi lesson study adalah sebuah model pembinaan profesi guru. Banyak macam model pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif, model pembelajaran tematik, model pengajaran langsung, dsb. Tapi sekali lagi lesson study tidak termasuk model pembelajaran.
    Melalui kegiatan lesson study, para guru belajar untuk memperbaiki pembelajarannya dengan bantuan teman sejawat (sesama guru atau dengan bantuan dosen/guru senior).

  29. November 9, 2010 pukul 9:40 pm

    aslm. pak saya mencari pedoman instrumen observasi pembelajaran yang valid. tolong diekspos di posting anda melengkapi lesson studynya. trimakasih atas tulisannya. mohon ijin untuk naskah sumber PTS.

    ===
    @ gunawan

    nanti akan saya usahakan untuk menguploadnya.

  30. efiaty yatim
    Desember 20, 2010 pukul 10:48 am

    artikelnya bagus sekali , sangat bermamfaat sekali dalam pelaksanan tugas saya sebagai guru.
    izin di copy . terima kasih

  31. Muslichah
    Mei 5, 2011 pukul 7:34 am

    Salam kenal..sy dari unmuh surabaya,artikel yg sangat bagus dan insyaallah bermanfaat u sy.sy ijin copy ya..jazakumullah khoiron katsiir..

  32. suhadinet
    Mei 6, 2011 pukul 10:16 pm

    silakan Bu 🙂

  33. Oktober 2, 2013 pukul 10:55 am

    Terima kasih banyak informasinya semoga lebih maju

  1. No trackbacks yet.

Tinggalkan komentar