Lima Tumbuhan Cantik Pemakan Hewan

April 27, 2011 13 komentar

Silakan klik di sini untuk membaca tulisan saya ini dalam versi Bahasa Inggris di scienceray.com. Tumbuhan pemakan hewan (karvivora) adalah fenomena alam yang sangat menarik. Tumbuhan pemakan hewan biasanya menghasilkan cairan tertentu untuk menarik mangsanya, kemudian setelah mangsanya dapat ditangkap, dengan bantuan enzim atau bakteri, mangsa tadi akan dicerna. Kebanyakan mangsa mereka adalah serangga. Setelah dicerna, mangsa tadi akan diambil nutrisinya. Hal ini sangat berhubungan dengan habitat alami mereka, yang biasanya miskin unsur hara (nutrien).

Berikut ini adalah daftar lima tumbuhan cantik pemakan hewan:
Nepenthes rajah
Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang mampu memakan hewan-hewan besar. Mereka tidak hanya memakan serangga, tapi juga memakan kadal, katak, dan tikus. Nepenthes rajah dapat ditemukan di Palawan, Filipina. Nepenthes rajah termasuk golongan pitcher plant (kantong semar).

Nepenthes rajah mempunyai kantong perangkap berukuran sangat besar, sehingga selain serangga, ia juga dapat menangkap kadal, kodok, dan bahkan tikus.


Rafflessia arnoldi
Rafflessia arnoldi adalah tumbuhan pemakan serangga yang berukuran sangat besar. Tumbuhan ini termasuk ke dalam tumbuhan langka yang dilindungi karena populasinya yang sangat sedikit. Rafflessia arnoldi dapat ditemukan di Pulau Sumatera, Indonesia. Rafflessia menggunakan menggunakan mekanisme pitfall trap untuk memperoleh mangsanya.

Rafflesia arnoldi, bunga bangkai berukuran raksasa dari Sumatera, Indonesia.



Triphyophyllum

Berbeda dengan Nepenthes dan Rafflessia, tumbuhan ini menangkap mangsa dengan menggunakan lendir yang disekresikan oleh daunnya.

Dionaea muscipula
Tumbuhan ini dapat menangkap mangsa dengan cara menutup kedua belahan daunnya yang indah dengan cepat, bila ada serangga atau hewan kecil yang hingga di daun perangkapnya tersebut.

Drossera capensis

Drosera capensis adalah suatu spesies tumbuhan yang dapat melengkungkan daunnya jika ada serangga yang terbang dan menabraknya. Daun-daun yang mengeluarkan lendir lengket itu berbentuk seperti tentakel dengan bola-bola lendir di ujungnya. Lendir lengket itulah yang membuat serangga tidak dapat berkutik dan akhirnya menjadi mangsa Drossera capensis.
Gambar di ambil dari sini dan sini

Mengapa cecak memutuskan ekornya?

April 27, 2011 9 komentar

kadal ini telah melakukan autotomi, dan kini ekornya sudah mulai tumbuh kembali melalui proses regenerasi

Klik di sini untuk membaca tulisan saya ini dalam versi Bahasa Inggris di scienceray.com. Beberapa reptil seperticecak sering kita temukan memotong sendiri ekornya ketika diserang oleh kucing. Perilaku seperti ini disebut autotomi.

Autotomi adalah sebuah mekanisme pertahanan alami sejumlah hewan terhadap serangan predator. Hewan yang memiliki kemampuan autotomi memungkinkannya untuk dapat melepaskan diri dari sergapan predator. Hewan-hewan ini akan mengecoh predator dengan potongan tubuhnya yang bergerak-gerak. Autotomi biasanya berlangsung secara spontan.

Reptil adalah golongan hewan yang dikenal luas mempunyai kemampuan autotomi. Beberapa di antara reptil-reptil yang mampu melakukan autotomi misalnya lizard, skink, gecko, dan beberapa jenis salamander. Saat hewan-hewan ini tertangkap oleh predator, mereka akan memutuskan ekornya secara tiba-tiba. Ekor yang telah terpisah dari tubuhnya itu akan bergerak-gerak sehingga membingungkan predator.

Beberapa hewan lain yang dapat melakukan autotomi adalah kepiting, udang, bintang laut, laba-laba, cumi-cumi, dan gurita. Hewan-hewan ini seringkali memutuskan tentakel atau kaki mereka.

Hewan-hewan yang melakukan autotomi akan kehilangan bagian tubuh mereka tersebut untuk beberapa waktu. Kemudian, bagian-bagian tubuh itu akan tumbuh dan kembali seperti sedia kala secara perlahan-lahan melalui proses regenerasi. Beberapa penelitian mengungkapkan, bahwa kemampuan autotomi pada hewan-hewan tersebut harus dibayar mahal, misalnya dengan kehilangan kemampuan reproduksi.

Mencoba Belajar Menulis Lagi

April 24, 2011 5 komentar

hilangkan hambatan dalam menulis dengan latihan (gambar dari http://geoffreyphilp.blogspot.com)

Author: Suhadi

Sudah lama tidak menulis. Rasanya aneh juga. Rada mikir, harus dimulai dengan tema apa? Kata apa? Terasa ada hambatan. Mungkin ini yang sering disebut orang dengan writer’s block? Akhirnya setelah berpikir-pikir, jadilah tulisan ini.

Katanya, sih, dalam buku-buku teori menulis, writer’s block bisa dihilangkan dengan latihan. Saya percaya seratus persen dengan gagasan ini. Saya tahu, menulis adalah sebentuk keterampilan. Dan, keterampilan akan semakin terotomatisasi pada diri seseorang yang selalu melatihkan keterampilan itu.

Wah, jadi saya akan lebih rajin lagi menulis dan mengisi blog yang lama terlantar ini? Mudah-mudahan. Adanya banyak alasan—yang tak sepatutnya dijadikan alasan bila saya memang ingin menjadi penulis—yang menyebabkan saya lama tak menulis. Tapi tentu takkan saya paparkan di sini.

Mudah-mudahan saya bisa meng-update blog ini, paling tidak nanti sekali seminggu. Isinya? Yah, tentunya takkan jauh-jauh dari artikel-artikel terdahulu. Mudah-mudahan. Amin.

Baca ulasan saya tentang BUKU :